Tridarma perguruan tinggi: pendidikan/ pengajaran, pengabdian dan penelitian

Sunday, June 26, 2016

Materi Teknik menulis Opini dan Feature Ilmiah Populer

Kegiatan yang diadakan pada hari minggu tanggal 26 juni 2016 di Kampus 3 Pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Metro, serangkaian kegiatan dari pagi hingga sore di isi oleh para pemateri. Pada materi ke dua disampaikan oleh Budisantoso Budiman (Jurnalis editor LKBN ANTARA BIRO LAMPUNG) yang berjudul "Opini dan Feature yang berisi dan Berbunyi" 

Secara singkat berikut ini materi yang dapat saya tangkap, semoga bermanfaat: 
Para jurnalis dan penulis akan menghasilkan suatu produk yaitu berupa berita (news), Features (views / tulisan berkisah), tajuk, kolom, artikel, prosa – sastrawan, piksi – fiksi/sastrawan, produk foto/gambar, dan adventorial. 

Prinsip menulis berita (hasil reportase atau pelaporan) adalah melaporkan seluk beluk fakta atas suatu peristiwa yang telah, sedang, atau akan terjadi. 

Penulisan mencakup apa yang dilihat, didengar, atau dialami seseorang atau kelompok, prinsip dengan disingkat 5W + 1 H = what (apa), who (siapa), when (kapan), where (dimana), why (mengapa) dan how (bagaimana). 

Pilihan pelaporan yaitu berdasarkan kebutuhan pembaca, dengan fakta yang benar, memberi informasi, mendidik,menghibur, dan mengawasi. 

Penulisan berita terdiri dari : 
Judul, teras (pembuka), isi berita / tubuh berita. 
Pilihan bahasa: ringkas, padat, jelas, dan patuh EYD (eja bahasa Indonesia yang benar). 
Kategori peristiwa : momentum/ spontan/ mendadak, peristiwa teragendakan, berita lanjutan, peristiwa fenomenal.

Produk artikel atau tulisan antara lain adalah opini : 
Opini adalah pendapat, sikap, penjelasan, gagasan, ulasan, komentar dan lain lainnya terhadapat suatu masalah fenonema atau topik tertentu yang lebih bersifat pribadi dan individual oleh orang yang tergolong ahli atau pakar pada bidangnya, termasuk mereka yang mejadi penulis kolom (kolumnis) penulis esai dan jurnalis senior. 

Struktur opini : 
Sudut pandang, judul, alinea pembuka, tubuh opini : pemaparan data dan fakta, analisis dan pendapat, ending/punutup/rekomendasi/simpulan

Prinsip penulisan artikel opini : 
• ilmiah ke popular 
• isi berat ke ringan 
• rumit ke simpel 
• formal ke santai 
• padat ke ringkas 
• kaku ke lugas 
• ketahui siapa pembaca dan apa tujuan penulisan

Pedoman penulisan : 
• Berpikir dan tulis 
• Gunakan kata- kata inti tanpa kata-kata mubazir 
• Kalimat pendek 
• Memilih kalimat aktif 
• Paragraf singkat/hemat, jelas, enak ilihat mata
• Konkret untuk menciptakan bahasa yang baru
• Deskriptif 
• Penuh warna 
• Penulisan bertutur/kronologis-berkisah-bercerita agar terasa mengalir dengan lancar 
• Ragam bahasa sesuai sasaran dan tujuan tulisan 

Kerangka features: 
• Pemilihan angle (sudut pandang) tulisan 
• Judul yang memikat 
• Alinea pembuka (lead) 
• Tubuh tulisan 
• Ending/penutup 

Features / tulisan berkisah 
1. News Features
2. Profile Features
3. How to do Features
4. Human interest Features

Penulisan deskripsi 
- Deskripsi barang / benda 
- Deskripsi orang / sosok 
- Deskripsi perasaan seseorang 
- Deskripsi aksi (orang atau hewan)
- Deskripsi tempat atau suasana 


Saturday, June 25, 2016

Pelatihan Teknik Penulisan Ilmiah Populer

Kerjasama pojoksamber.com dan Universitas Muhammadiyah Metro kegiatan Pelatihan Menulis Ilmiah Populer yang diadakan di Kampus 3 Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Metro, diisi oleh pemateri yaitu Bapak Dr. Achyani, M.Si. (UM Metro), Budisantoso Budiman (LKBN Antara), dan Pojoksamber.com

Kegiatan yang diadakan sehari tanggal 26 Juni 2016 yang diikuti oleh para peserta dosen-dosen Universitas Muhammadiyah Metro dengan tujuan 

1. Memberikan pengetahuan awal keterampilan menulis ilmiah populer
2. Membangkitkan motivasi menulis para dosen di Universitas Muhammadiyah Metro Provinsi Lampung 
3. Membentuk Grup Penulis di Universitas Muhammadiyah Metro Provinsi Lampung 

Adapun dosen yang mengikuti adalah: 
1. Kian Amboro M.Pd
2. Kuswono M.Pd
3. Kartika Sari M.Bts
4. Rasuane Noor, M.Sc
5. Fenny Thresia, M.Pd.
6. Deddy Subandowo, M.Pd.
7. Nurai Suryadina, M.Pd.
8. Febriansyah S.E.MM
9. Dr. Prima Angkupi, 
10.Dwi Irawan MT
11.M.Nur
12.Andrianto SE, MM

Dari materi yang saya dapatkan menjadi motivasi untuk terus lebih gencar dalam menulis dan menulis lagi. apalgi teringat perkataan teman kuliah dulu yang sekarang lagi study doktoral di Jepang: dr. Jajar Setiawan, M.Sc., beliau selalu menyampaikan dengan slogan "menulislah jika ingin dikenang di dunia" ya kurang lebih begitulah yang beliau sampaikan. kali ini saya mendapatkan beberapa kata mutiara, yang disamapaikan oleh bapak Achyani : 

"Bila bukan anak raja, berselfilah"

"Literatur boleh terbatas tapi perspektif tak terbatas"

"To live it to give (ridwan kamil motto) , Hidup adalah berbagi, berbagi ilmu ide, berbagai pengalaman, dll."


Saturday, June 11, 2016

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Universitas Muhammadiyah Metro

“gerakan revolusi aktif kreatif guna menyadarkan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan”
Peringatan hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 juni, yang diperingati oleh para pecinta lingkungan setiap tahunnya di seluruh dunia, bertujuan untuk supaya segenap masyarakat dunia agar selalu menjaga dan melestarikan lingkungan, karena lingkungan adalah tempat kita berpijak dan bernapas. di Universitas Muhammadiyah Metro, selalu mengadakan acara peringatan hari Lingkungan hidup ini, tahun 2016 ini, yang diprakarsai Mahasiswa dan Dosen yang terlibat di mata kuliah Pengantar lingkungan (Pengling), yaitu mahasiswa jurusan Pendidikan MIPA semester 2, yang terdiri dari 3 prodi yaitu: Prodi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan Matematika dan prodi Pendidikan Biologi. sedangkan dosen pengampu mata kuliah Pengling dikoordinatori oleh Dr. Agus Sujarwanta, M. Pd. Dengan anggota tim teaching Rasuane Noor, M.Sc. dan Widya Sartika, M.Sc. Pada tahun ini UM mengadakan peringata hari lingkungan hidup tersebut diundur pada hari sabtu taggal 11 juni ini, karena banyak kegiatan perkuliahan dan kegiatan kampus lainnya. Pada kegiatan diisi dengan 2 kegiatan utama yaitu pameran kreatif dan enviromental quis, dengan temanya : “gerakan revolusi aktif kreatif guna menyadarkan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan” 

Kegiatan yang diadakan sehari dengan ketua panitia: Wahyu Tri Sutrisno, mahasiswa dari prodi matematika diadakan di lapangan kampus UM Metro, dengan dimeriahkan oleh para dosen dan mahasiswa UM metro. Acara pertama pembukaan kegiatan dengan master Ceremony (MC): Ita Nurmalita ( prodi MTK), rangkaian acara pembukaan dari sambutan pertama oleh ketua panitia, kemudian dibuka secara resmi oleh wakil dekan 3 bidang kemahasiswaan pak Drs. Anak Agung Oka, M.Pd. dan selanjutnya ditutup dengan doa oleh Muhammad Tamzis (prodi MTK). Pada kesempatan ini para dosen yang hadir dari Bapak Pembantu Rektor 1 ; Dr. Muhfahroyin, M.T., ketua LPPM UM Metro : Dr. Handoko Santoso, M.Pd., Dekan FKIP: Drs. Partono, M.Pd., Kajur Pendidikan MIPA : Dr. Agus Sutanto, M.Si. dan segenap dosen di FKIP UM Metro. 

Selanjutnya acara utama yang terdiri dari pameran kreatif dan enviromental quis. Pada acara pameran kreatif diikuti oleh semua kelompok mahasiswa semester 2, jurusan Pendidikan MIPA, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 orang, masing kelompok membuat karya kreatif yang berbahan dasar limbah. Dari seluruh peserta kelompok terkumpul sekitar 30an karya kreatif meliputi diantaranya : kotak tisu, bunga hias, rumah-rumahan hias, tas, pas bunga, figura/bingkai foto, dan lain-lainnya. Hasil-hasil karyanya dapat disimak KLIK SINI. Dari sekian banyak karya kreatif dipilih 3 karya kreatif terbaik yang dinilai oleh tim juri terdiri dari dosen Pengampu Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan yaitu Rasuane Noor, M.Sc. dan Widya Sartika, M.Sc. dengan kreteria sebagai berikut: 

1. Kejelasan pesan edukasi lingkungan hidup
2. Potensi edukasi bagi penyadaran lingkungan hidup
3. Kepraktisan karya
4. Daya ungkit keingintahuan bagi pemirsa
5. Daya pikat bagi pemirsa

Dari hasil final penilaian para tim juri pemenang untuk pameran hasil karya kreatif yaitu: 
Juara pertama : Keranjang dari bibir gelas plastik minum meneral (kelompok dari prodi Fisika)
Juara kedua : Batuk kelapa penyimpan harta (kelompok dari prodi Matematika)
Juara ketiga : Tisue dari kerang / shell (kelompok dari prodi Matematika)

Pada acara Kuis Enviromental diikuti oleh pesertanya dari kalangan: wakil mahasiswa, dosen, masyarakat, karyawan. Masing-masing peserta terdiri 5 orang. Kuisnya mirip famili 100 yang dimodifikasi yang bertemakan tentang lingkungan. Pada kesempatan kuis ini yang menjadi juara yaitu dari tim Mahasiswa diikuti oleh tim dosen posisi kedua. Di acara ini ada keunikan khas, dimana para pemenang acara kuis mendapatkan hadiah berupa tumbuhan dalam pot, dengan alasan tumbuhan ini, jika dijaga para pemenang, makan akan bermanfaat memberikan oksigen bagi mahluk hidup. Disela-sela kuis diintermezo penampilan puisi dan lagu dari pendidikan fisika : Rona dan dkk dan Musik akustik oleh Wahyu Tri Sutrisno dan Nadia Kurniasih (MTK).

Semoga kegiatan ini bukan hanya sekedar peringatan hari lingkungan hidup sedunia tetapi menjadi fakta nyata untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan. Semoga semuanya sadar akan pentingnya menjaga lingkungan demi kelangsungan hidup kita dan anak cucu kelak. Sesuai dengan tema kali ini gerakan revolusi aktif kreatif guna menyadarkan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.

Thursday, June 9, 2016

Mengapa Hidrogen Peroksida (H2O2) Beracun Bagi Sel?

Hidrogen Piroksida (H2O2) adalah suatu senyawa oksidator kuat, Asam lemah yang bisa larut dalam air. Hidrogen peroksida sangat berbahaya karena menyebabkan bahaya serius hingga kematian.


Dalam kehidupan sekarang ini hidrogen peroksida (H2O2) biasa digunakan sebagai disinfektan, pembersih, pemutih dan bahkan bahan kosmetik. Namun penggunaan zat ini sangat berbahaya apabila tidak didasari pemahaman kuat apalagi digunakan untuk tubuh dan makanan karena sangat tidak dianjurkan karena zat ini mudah bereaksi (oksidan kuat) dan korosif.

Jika tertelan dapat Menelan menyebabkan kerusakan lambung dengan adanya iritasi atau tukak lambung dengan gejala yang muncul seperti mual, muntah, hingga muntah darah (hematemesis). Selain itu mengakibatkan kerusakan di paru-paru. Menelan zat ini juga bisa menyebabkan kelesuan, kebingungan, kejang hingga koma. Menghirup larutan hidrogen peroksida kadar tinggi dapat menyebabkan batuk dan pembengkakan selaput lendir.

Jika masuk melalui pembuluh darah dengan cara pemberian misalnya melalui infus dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah di tempat suntikan, embolisme gas, dan reaksi alergi yang berpotensi mengancam nyawa. 

Hidrogen poliroksida dilarang digunakan untuk mengobati luka dalam atau luka bakar serius. Karena dapat menyebabkan luka bakar yang lebih luas pada kulit. Selain itu zat ini dihirup, ditelan, kontak dengan kulit maupun mata dapat menyebabkan luka parah dapat menyebabkan iritasi mata hingga kerusakan mata dan kerusakan organ tubuh lainnya. Paparan larutan hidrogen peroksida yang lebih pekat (konsentrasi zat > 10%) dapat menyebabkan ulkus atau perforasi kornea.

Keracunan hidrogen peroksida dapat menimbulkan beberapa gejala seperti sakit tenggorokan, batuk, pusing, mual, sesak napas, bintik putih kemerahan di kulit, kulit terbakar, penglihatan kabur, luka bakar dalam yang parah, dan sakit perut.

Pada dosis konsentrasi hingga 3 persen, hidrogen peroksida diketahui dapat menyebabkan iritasi dan luka pada mulut, kerongkongan dan usus bila dikonsumsi secara oral. Bila langsung bersentuhan dengan kulit, senyawa ini juga bisa mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal.

Hidrogen Peroksida (H2O2) Di Dalam Sel / Tubuh 

Secara alami, hidrogen peroksida juga terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Zat ini sebagai produk sampingan berbagai proses biokimia yang terjadi di dalam sel. senyawa ini sangat beracun bagi sel tubuh karena dapat mengoksidasi protein, membran lipid serta DNA yang bersentuhan dengan dengan zat ini. Di dalam sel tubuh zat ini jika tidak segera diurai, maka sel tubuh dapat mengalami kerusakan yang akhirnya akan memicu kematian sel.
Akan tetapi tubuh makhluk hidup memiliki cara khas untuk mencegah kerusakan sel tersebut akibat beracunnya zat ini. 

Bagaimana cara sel dalam menguraikan H2S2 tersebut yaitu dengan adanya agen antioksidan bernama enzim katalase. Setiap sel makhluk hidup memiliki sistem ini, enzim katalase yang berfungsi untuk mengurai H202 di dalam sel sehingga menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). sebelum Hidogen Peroksida (H2O2) menimbulkan kerusakan serius karena bersifat toksik maka dirubah menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. 

Kerja sel-sel imunitas tubuh juga menggunakan hidrogen peroksida untuk menghancurkan patogen (benda asing) seperti bakteri, virus, dan agen infeksi lainnya. Sel imun dalam bekerjanya dengan cara yang sangat terkontrol sehingga tidak membahayakan sel sel tubuh yang lain. Senyawa H2O2 ini didalam sel imun disimpan dalam ruangan khusus/organel sel bernama fagosom. Fagosom digunakan untuk membunuh patogen setelah "ditelan" oleh sel imunitas. H202 diluar organel fagosom akan langsung diuraikan oleh enzim katalase.

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah sisa metabolisme aerob pada sel yang bersifat toksik (beracun) bagi sel tubuh. Setiap Hidrogen peroksida (H202) yang muncul di dalam tubuh akan langsung diurai oleh enzim katalase menjadi menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)sebelum memberikan kerusakan yang besar bagi jaringan tubuh. Namun bila jumlah Hidrogen peroksida (H202) tersebut terlalu banyak dari yang bisa ditangani, kerusakan jaringan pun akan terjadi dan bisa berujung pada kematian.

Hidrogen peroksida (H202) merupakan produk sampingan yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi tubuh. Contohnya Hidrogen peroksida (H202) dapat terbentuk dari pemecahan asam amino dan asam lemak. Hidrogen peroksida terbentuk dari oksigen yang mengalami reduksi dua elektron. Pada sistem biokima sel, hidrogen peroksida terbentuk dari superoksida. Dua molekul superoksida dapat bereaksi membentuk hidrogen peroksida dan oksigen 2 O₂ + 2H ---> H₂O₂ + O₂.

Bila dalam tubuh tertimbun Hidrogen peroksida (H202) sel-sel dalam tubuh terutama organ hati dapat rusak sebab Hidrogen peroksida (H202) bersifat racun dalam tubuh. Karena hidrogen peroksida dapat diubah menjadi radikal hidroksil yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel sehingga terjadi kerusakan sel. Apabila hati rusak, maka hati tidak dapat menghasilkan enzim yang dapat menetralkan racun. Sehingga dapat terserang penyakit dan gangguan seperti :

a. Penyakit fibrosis ginjal progresif.
b. Akatalasia, yaitu terjadinya hemolisis pada sel-sel darah merah.
c. Vitiligo, yaitu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas di beberapa bagian tubuh.
d. Rambut beruban disebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna bagi kulit dan rambut. Banyaknya senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan tidak seimbang dengan produksi katalase dalam tubuh.

Di dalam sel Hidrogen peroksida (H202) dikumpulkan dalam peroksisom kemudian didegradasi oleh enzim katalase menjadi hidrogen dan oksigen (H₂O₂ ---> H₂O + ½ O₂).

Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah derajat keasaman (pH). Enzim katalase dapat bekerja maksimal dalam pH netral.

Enzim katalase dihasilkan di hati. Fungsi enzim katalase adalah dapat menguraikan (menetralkan) hidrogen perioksida (H₂O₂).

Enzim katalase adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme, yakni di dalam organel badan mikro: peroksisom. 

Kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi). Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Salah satu enzim yang di dahasilkan tubuh adalah enzim katalase.

Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya. Enzim katalase juga dapat ditemukan dalam sistem pencernaan hewan ataupun manusia. 

Kegunaan enzim katalase pada hewan dan manusia adalah untuk menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), yang merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Namun, Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

HIDROGEN PEROKSIDA
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Oleh karena itu, senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Dan enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung.

Bentuk reaksi kimianya adalah:

2H2O2 --> 2H2O + O2

H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi yang sangat rendah, kira-kira kurang dari 1% per tahun. Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O), dan panas. Reaksi dekomposisi eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut:

H2O2 -> H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol + kalor (panas)

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah:

1. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin

2. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn

3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar 2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur 20-100oC)

4. Permukaan container yang tidak rata (active surface)

5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya

6. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi

7. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang pendek

Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.